Kajian Dampak Pembangunan Embung Konservasi Mendekati Zero Run Off Dalam Pengendalian Banjir Kawasan

Prasoni Agung, Bakhtiar Abu Bakar, R. Didin Kusdian

Abstract


Embung adalah suatu bangunan konservasi air yang berbentuk kolam yang digunakan untuk menampung air hujan dan air limpasan sekitar untuk keperluan cadangan air pada saat musim kemarau. Tetapi embung dapat juga dikembangkan sebagai sarana kolam retensi untuk pengendalian banjir dalam skala kecil, diharapkan air hujan yang jatuh dikawasan pemukiman tersebut dapat ditampung di embung ini, sehingga kawasan ini dapat disebut sebagai kawasan zero runoff, dimana tidak terdapat limpasan air yang keluar ke hilir dari kawasan ini. DAS Cipamokolan bagian hulu tergolong tidak sering banjir, tetapi kejadian luar biasa terjadi pada bulan Maret 2018, dimana pada saat itu terjadi banjir bandang beserta lumpur yang menerjang pemukiman. DAS Cipamokolan sampai dengan titik tinjau ini  luas DASnya sebesar 6,705 km2, berdasarkan analisa frekuensi curah hujan rencana adalah 10 tahunan sebesar 129,7 mm dengan debit puncak banjir sebesar 32,084 m3/det, Rencana pengendalian banjir Cipamokolan ini adalah dengan membuat embung di hulu sehingga limpasan air ke arah hilir dapat dikurangi. Dan analisa reduksi banjir dihitung dengan menggunakan penelusuran banjir melalui embung/waduk dengan menggunakan software HECHMS 3.5. dan dapat mereduksi puncak debit banjir sebesar 7,60% sampai 34,76% dari debit puncak kondisi eksisting.  Kapasitas alur sungai Cipamokolan di ruas ini adalah sebesar 28,681 m3/det. Dengan kapasitas sebesar ini, maka kondisi dengan adanya embung ini akan dapat menampung debit dengan kala ulang 10 tahun, dimana dengan adanya embung maka debit puncak banjir dari sebesar 32,084 m3/det dapat menjadi sebesar 24,441 m3/det. Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan adanya embung ini kondisi zero run off masih belum bisa dicapai, tetapi debit puncak banjir dapat tereduksi, sehingga diharapkan dapat mengurangi dampak banjir yang mungkin terjadi.

Full Text:

PDF

References


Kays, Barrett L. 2015. “Beyond Green LID Zero Runoff Strategies for Our Cities”, Paper to International Low Impact Design Conference, American Society of Civil Engineers, Houston, TX

Kodoatie, R.J., dan Sugiyanto (2002) Banjir Beberapa Penyebab dan Metode Pengendaliannya Dalam Perspektif Lingkungan. Semarang: Pustaka Pelajar.

Kodoatie, Robert J., dan R. Sjarief (2010) Tata Ruang Air. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11 /PRT/M/2014 Tentang Pengelolaan Air Hujan Pada Bangunan Gedung Dan Persilnya, Kementerian Pekerjaan Umum, 2014

Pedoman Teknis Konservasi Air Melalui Pembangunan Embung, dalam https://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/embung/, download 2018

Panduan Penyelenggaraan Program Pengembangan Kota Hijau, Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Bina Penataan Bangunan, Jakarta, 2017

Water Sensitive Urban Design in the UK - Ideas Book, CIRIA. 2013. London




DOI: https://doi.org/10.32897/techno.2019.12.1.274

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)
Universitas Sangga Buana
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
p-ISSN: 1979-4835 | e-ISSN: 2721-2335

Creative Commons License
Techno-Socio Ekonomika by LPPM USB licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats