PELUANG INDONESIA DALAM PASAR KARBON GLOBAL: STRATEGI MENJADI PEMAIN KUNCI DI ASIA TENGGARA
DOI:
https://doi.org/10.32897/sobat.2024.6.1.4187Keywords:
Pasar Karbon, REDD+, Perubahan Iklim, Energi Terbarukan, ASEAN, Kredit KarbonAbstract
Indonesia, sebagai negara dengan sumber daya alam yang melimpah, berada dalam posisi yang strategis untuk menjadi kekuatan dominan dalam pasar karbon global, khususnya di Asia Tenggara. Penelitian ini menggali potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam berkontribusi terhadap tujuan pengurangan karbon global, dengan fokus pada kekuatan strategis yang dapat dimanfaatkan dari hutan, lahan gambut, dan proyek energi terbarukan yang dimiliki. Studi ini mengidentifikasi sejumlah peluang, seperti komitmen Indonesia terhadap Perjanjian Paris dan pemanfaatan kredit karbon melalui skema seperti REDD+ serta pasar karbon domestik yang sedang berkembang. Namun, penelitian ini juga menguraikan hambatan-hambatan signifikan yang perlu diatasi, termasuk fragmentasi kebijakan nasional, keterbatasan teknologi, dan kesenjangan kapasitas dalam pengelolaan proyek karbon. Melalui analisis mendalam terhadap tantangan ini, makalah ini mengusulkan strategi komprehensif yang mencakup penyelarasan regulasi, pengembangan infrastruktur, kerjasama regional dalam ASEAN, serta inisiatif pembangunan kapasitas. Rekomendasi ini bertujuan untuk menciptakan ekonomi karbon yang berkelanjutan yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia tetapi juga berkontribusi secara signifikan dalam perjuangan melawan perubahan iklim. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, Indonesia dapat memposisikan dirinya sebagai pemimpin pasar karbon regional sekaligus membangun ekonomi rendah karbon yang inklusif yang menguntungkan masyarakat lokal dan lingkungan.
References
Aldy JE, Stavins RN. Architectures for agreement: Addressing global climate change in the post-Kyoto world. 2008.
Barrett S. Climate treaties and the imperative of enforcement. 2008.
Barizi MH, Triarda R. Rantai pasokan global dan nasionalisme sumber daya alam: Kajian terkait hilirisasi nikel di Indonesia. Indones J Int Relat. 2023;7(2):312-38.
California Air Resources Board. Cap-and-Trade Program. 2021.
Cihuy PG. Mencari Peluang di Revolusi Industri 4.0 Untuk Melalui Era Disrupsi 4.0. Queency Publisher; 2019.
Darmastuti S, Juned M, Satrio J, Al Fajrin GS, Kirana PD. Dinamika kerjasama energi Indonesia-Jepang: Peluang dan tantangan. J Educ Dev. 2021;9(4):385-94.
Demailly D, Quirion P. European carbon market and the banking crisis: Any evidence of stock price reactions? 2006.
Edenhofer O, Stern N. The economics of low stabilization: Model comparison of mitigation strategies and costs. 2010.
Edwaren L, Sahala M. Strategic role of Batam Island in the energy sector in the regional Southeast Asia. 2016.
European Commission. EU Emissions Trading System (EU ETS). 2020.
Fischer C, Newell R. Environmental and technology policies for climate mitigation. 2008.
Grubb M, Vrolijk C, Brack D. The Kyoto Protocol: A Guide and Assessment. 1999.
Hsu A, Moffat AS, Schwartz JD. Rhetoric and reality: Evaluating the emissions impacts of renewable energy. 2015.
Indonesian Climate Change Trust Fund. National Strategy on Climate Change Adaptation and Mitigation. 2021.
International Emissions Trading Association (IETA). Carbon Pricing Corridors: Towards a
Global Carbon Market. 2020.
Intergovernmental Panel on Climate Change. Climate Change 2014: Mitigation of Climate Change. Contribution of Working Group III to the Fifth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change. 2014.
Jakob M, Edenhofer O. Green growth, degrowth, and the commons. 2014.
Katadata Insight Center. Indonesia Carbon Trading Handbook. 2022.
Kusnadi NA, Aprilya JA, Dea APA, Durrotunnisa D, Dinsaty R. Transisi energi: Kerjasama Indonesia-IEA (International Energy Agency) terhadap perkembangan energi terbarukan. Proc Technol Renew Energy Dev Conf. 2022;2.
Nordhaus WD. A Question of Balance: Weighing the Options on Global Warming Policies. 2008.
Olhoff A, Özgür B. Clean technology transfer to developing countries: Perspectives on capacity building and implementation. 2010.
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2017 tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup.
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 77 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup.
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Mencapai Target Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional.
Pramudianto A. Dari Kyoto Protocol 1997 ke Paris Agreement 2015: Dinamika diplomasi perubahan iklim global dan ASEAN menuju 2020. Glob J Polit Int. 2016;18(1):76-94.
Ranson M, Stavins RN. Linkage of greenhouse gas emissions trading systems: Learning from experience. 2014.
Rabe BG. Greenhouse Governance: Addressing Climate Change in America. 2007.
RGGI Inc. Regional Greenhouse Gas Initiative. 2021.
Stern N. The Economics of Climate Change: The Stern Review. 2007.
Stern N. Stern Review on the Economics of Climate Change. 2006.
Suryahani I, Nurhayati N, Gunawan ERS. Buku Referensi Dinamika Global Perekonomian
Indonesia. PT Sonpedia Publishing Indonesia; 2024.
Tol RS, Hoehn R. The economic impact of climate change. 2006.
United Nations Framework Convention on Climate Change. Paris Agreement. 2015.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
World Bank. State and Trends of Carbon Pricing 2020. 2020.
Zaky AS. Ketergantungan Energi Fosil di Asia Tenggara: Tantangan dan Peluang Transisi Menuju Ekonomi Hijau di Indonesia. 2024.