TINDAKAN WHISTLEBLOWING DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Authors

  • Anggi Putri Kusuma Wardini Universitas Sangga Buana YPKP

DOI:

https://doi.org/10.32897/jsikap.v6i2.1307

Keywords:

Sensitivitas Etis, Locus of Control, Personal Cost, Whistleblowing

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sensitivitas etis, locus of control dan personal cost terhadap tindakan whistleblowing baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif asosiatif dengan pendekatan sensus pada staf SPI dan staf Akuntansi dan keuangan di Perusahaan Daerah Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sensitivitas Etis berpengaruh positif terhadap tindakan whistleblowing dengan hubungan sedang (2) Locus of Control berpengaruh positif terhadap tindakan whistleblowing dengan hubungan yang kuat (3) Personal Cost berpengaruh negatif terhadap tindakan whistleblowing dengan hubungan sangat kuat (4) Sensitivitas Etis, Locus of Control, dan Personal Cost berpengaruh signifikan secara simultan terhadap tindakan Whistleblowing dengan hubungan sangat kuat.

References

Ahmad, S. A., M. Smith., dan Z. Ismail. (2012). Internal Whistle-Blowing Intentions: A Study of Demographic and Individual Factors. Journal of Modern Accounting and Auditing Vol 8 No 11: 1632-1645.

Ajzen, I.(1991). The Theory of Planned behaviour. Organizational Behaviour and Human Decision Processes. 50;179-210

Association of Certified Fraud Examiners. (2018). Report to The Nation 2018 Global Study On Occupational Fraud And Abuse. Austin USA.

Bagustianto, Rizki dan Nurkholis. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pegawai Negeri Sipil (PNS) Melakukan Tindakan Whistleblowing. Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Vol 19 No 2: 276-295

Brief, A. P. dan S. J. Motowidlo. (1986). Prosocial Organizational Behaviours. Academy of Management Review Vol 11 No. 4: 710-725.

Cheng, Xintong dan Khondkar E. Karim dan Karen Jingrong Lin. (2015). A Cross-Cultural Comparison of Whistleblowing Perceptions. Int. J. Management and Decision Making, Vol. 14, No. 1:15-31

Chui, Randy K. (2003). Ethical Judgment and Whistleblowing Intention: Examining The Moderating Role of Locus Of Control. Journal of Business Ethis 43; 65-74

Curtis, M. B. 2006. Are Audit-related Ethical Decisions Dependent upon Mood?. Journal of Business Ethics 68: 191-209.

Daivitri, Aai Niyaratih. (2013). Pengaruh Pertimbangan Etis dan Komponen Prilaku Terencana pada Niat Whistleblowing Internal dengan Locus of Control sebagai Variabel Pemoderasi. Tesis. Yogyakarta: Program Magister Sains dan Doktor Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gajah Mada.

Dozier, J. B dan M. P. Miceli. (1985). Potential Predictors of Whistle-Blowing: A Prosocial Behavior Perspective. Academy of Management Review Vol 10 No. 4: 823-836.

Elias. (2008). Auditing Student Professional Commitment and Anticipatory Socialization and Their Relationship to Whistleblowing, Managerial Auditing Journal. Vol. 23, No. 3: 283-294.

Falah, Syaikhul. (2006). Pengaruh Budaya Organisasi dan Orientasi Etika terhadap Sensitivitas Etis. Tesis. Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Ghozali. Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 (edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar N. (2003). Basic Econometrics. Fourth Edition. New York.The McGraw-Hili Companies

Gundlach, Michael J, Scott C. Douglas and Mark J. Martinko.(2003). The Decision to Blow the Whistle: A Social Information Processing Framework. Academy of Management Review. Vol. 28, NO. 1

Husniati, Sri. (2017). Faktor Faktor yang Mempengaruhi Intensi untuk Melakukan Whistleblowing Internal. JOM Fekom. Vol 4 No 1;1223-1237

Indonesian Corruption Wacth. (2017). Laporan Akhir Tahun ICW 2017. Jakarta. ICW

Janitra, Wimpi Abdirama. (2017). Pengaruh Orientasi Etika, Komitmen Profesional, Komitmen organisasi, dan Sensitivitas Etis Terhadap Internal Whistleblowing. JOM Fekom. Vol 4 No 1;1208-1222.

Jones, Gwen E. and Michael J Kavanagh. (1996) An Experimental Examination of the Effects of Individual and Situational Factors on Unethical Behavioral Intentions in the Workplace. Journal of Business Ethics 15;5

Kaplan, S. E. dan Whitecotton, S. M. (2001) An Examination of Auditor’s Reporting Intentions When Another Auditor is Offered Client Employment. A Journal of Practice and Theory. 20(1), 45-63.

Kaplan, Steven E., Kurt Pany, Janet A. Samuels dan Jiang Zhang. An Examination of The Effects of Procedural Safeguards on Intentions to Anonymously Report Fraud. Auditing: Journal of Practice and Theory 28, no. 2 (2012): h. 273-288

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). (2008). Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran-SSP (Whistleblowing System-WBS). Jakarta: KNKG

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban. (2011). Memahami Whistleblower. Jakarta: Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)

Lestari, Rohmaida dan Rizal Yaya. (2017). Whistleblowing dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Niat Melaksanakannya oleh Aparatur Sipil Negara. Jurnal Akuntansi Vol XXI No 3:336-350

Lidianti, Gustika Rahma. (2016). Pengaruh Profesionalisme, Locus of Control, Komitmen Organisasi dan Intensitas Moral Internal Auditor Terhadap Intensi untuk Melakukan Whistleblowing. Skripsi. Bandung: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Padjadjaran.

Mesmer-Magnus, J. R. and Viswesvaran, C., (2005). Whistle-blowing in Organizations: An Examination of Correlates of Whistleblowing Intentions, Actions, and Retaliation. Journal of Business Ethics, Vol 62 No.3:277-297.

Nazir, Moh. (2014). Metode Penelitian. Bogor. Ghalia Indonesia

Near, J. P. and Miceli, M. P., (1985). Organizational Dissidence: The Case of Whistle- Blowing. Journal of Business Ethics, Vol 4 No 1: 1-16.

Nugroho, Vredy Octaviari (2015). Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System Terhadap Pencegahan Fraud dengan Prilaku Etis Sebagai Variabel Intervening pada PT Pagilaran. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Akuntansi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Nurfarida, Lia. (2011). Pengaruh Budaya Etis Organisasi dan Orientasi Etika Terhadap Komitmen Organisasi dan Sensitivitas Etika Auditor. Skirpsi.Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Park, H dan J. Blenkinsopp. (2009). Whistleblowing as Planned Behaviour – A Survey of South Korean Police Officer. Journal of Business Ethics 85: 545-556

Parianti, Ni Putu Ika. (2016). Faktor Faktor yang Mmepengaruhi Prilaku Whistleblowing Mahasiswa Akuntansi. Tesis. Bali: Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Parmerlee, M. A., J. P. Near, dan T. C. Jensen. (1982). Correlates of Whistleblowers’ Perceptions of Organizational Retaliation. Administrative Science Quarterly 27(1): 17-34.

Putri, Utami Widya. (2016). Pengaruh Profesionalisme, Locus of Control, Personal Cost dan Status of Wrongdoer Terhadap Whistleblowing. Skripsi. Bandung: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Padjadjaran.

Riduwan & Kuncoro. Engkos Achmad.(2012). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur) .Bandung : Alfabeta.

Rothschild, J dan T. D.Miethe. (1999). Whistle-Blower Disclosures and Management Retaliation: The Bettle do Control Information About Organization Corruption. Work and Occupations Vol 26 No. 1: 107–128.

Rotter, J.B.: (1966). Generalized Expectancies for Internal Versus External Control of Reinforcement. Psychological Monographs Vol 80 No 1(Whole No. 609).

Schultz-Jr., J. J., D. A. Johnson., D. Morris dan S. Dyrnes. 1993. An Investigation of The Reporting of Questionable Acts in an International Setting. Journal of Accounting Research Vol 31: 75-103.

Sekaran, U. and Bougie, R., (2016). Research Methods For Business: A Skill-Building Approach.7th ed., Chichester: Wiley.

Soedarwati, Ernie. (2015). Pengaruh Kapasitas Individu Terhadap Budgetary Slack dengan Locus of Control Sebagai Variabel Moderasi pada OPD Kabupaten Purwakarta. Tesis. Bandung: Program Studi Magister Ilmu Ekonomi, Universitas Padjajaran.

Setiyanti, Windy. (2013). Pengaruh Faktor Organisasional, Individual, Situasional, dan Demografis Terhadap Niat Melakukan Whistleblowing Internal. Tesis. Yogyakarta: Program Magister Sains dan Doktor Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gajah Mada.

Shaub, Michael K., and Don W.Finn. (1993). The Effect of Auditor’s Ethical Orientation on Commitment and Ethical Sensitivity. Behavioral Research in Accounting. Vol.5 pp 146 – 166.

Spector, P. E. (1988). Development of the work locus of control scale. Journal of Occupational Psychology, Vol 61 No 4, 335-340.

Sugianto, Abdul Hamid Habbe dan Tawakkal (2011). Hubungan Orientasi Etika, Komitmen Profesional, Sensitivitas Etis dengan Whistleblowing Perspektif Mahasiswa Akuntansi.

Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta.

Transparency International. (2015). Corruption Perceptions Index 2015. http://www.transparency.org/cpi2015/results Diakses tanggal 28 Juni 2018.

Transparency International. (2016). Corruption Perceptions Index 2016. https://www.transparency.org/news/feature/corruption_perceptions_index_2016 Diakses tanggal 28 Juni 2018.

Transparency International. (2017). Corruption Perceptions Index 2017. https://www.transparency.org/news/feature/corruption_perceptions_index_2017 Diakses tanggal 28 Juni 2018.

Tuanakotta, Theodorus M. (2017). Akuntansi Forensik dan Audit Investigasi. Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta

Vinten G. (1992). Whistle Blowing: Corporate Help or Hindrance?, Management Decision

Winardi, R. D. (2013). The Influence of Individual and Situational Factors on Lower-Level Civil Servants’ Whistle- Blowing Intention in Indonesia. Journal of Indonesian Economy and Business Vol 28 No 3: 361-376.

Yuliaanto, R. Dimas Arief (2015). Pengaruh Orientasi Etika, Komitmen Profesional, dan Sensitivitas Etis Terhadap Whistleblowing (Studi Empiris pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta). Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Akuntansi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Downloads

Published

2022-07-08

Issue

Section

Artikel