UJI COBA CAMPURAN UNTUK MENDAPAT BETON NORMAL (STUDI KASUS PENGGUNAAN SEMEN DOMINANT) (UJI LABORATORIUM UNIVERSITAS SANGGA BUANA (USB)-YPKP)
DOI:
https://doi.org/10.32897/simteks.v3i1.1058Kata Kunci:
Semen dominan, beton, kuat tekanAbstrak
Dalam konstruksi, permintaan beton semakin meningkat dan semen merupakan salah satu elemen penting dalam campuran beton. Oleh karena itu, penulis ingin meningkatkan variasi komposisi semen sebagai campuran beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perbandingan kekuatan tekan antara beton normal dengan beton yang mengandung lebih banyak semen untuk menentukan kekuatan tekan beton yang dihasilkan. Beton dengan kekuatan tekan 20 MPa dirancang untuk penelitian ini. Empat perbandingan komposisi semen yang berbeda diuji yaitu dengan perbandingan (1:2:3), (2:2:3), (3:2:3), dan (4:2:3). Pengujian meliputi slump test dan uji kuat tekan pada umur beton 7 dan 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan semen sebagai komponen dominan dalam beton menghasilkan kekuatan tekan yang lebih
tinggi. Kekuatan tekan tertinggi dicapai pada komposisi beton dengan perbandingan (4:2:3) pada usia beton 28 hari mencapai 21,78 MPa. Sedangkan komposisi beton normal dengan perbandingan (1:2:3) menghasilkan kekuatan tekan terendah, yaitu 17,78 MPa.
Referensi
F.X., Supartono, 1998. Beton Berkinerja Tinggi, Keunggulan dan
Permasalahannya, Seminar HAKI, Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, 1971, Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971 N.I. – 2), Bandung.
Departemen Pekerjaan Umum, 1991, SNI 0031-81, Tipe Semen Portland.
Antoni dan Paul Nugraha., 2007.Teknologi Beton. Penerbit C.V Andi Offset,Yogyakarta.
Nawy, Edward G,. (1998), Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar. Cetakan kedua, Bandung: PT. Refika Aditama
Departemen Pekerjaan Umum, 1991, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung SK- SNI T-15-1991-03, Badan Standarisasi Nasional.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Authors who publish their articles in SIMTEKS agree to the following terms:
(1) Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Internasional (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
(2) Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
(3) The author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.