PENERAPAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR UNTUK KLASIFIKASI GIZI BALITA

Muhammad Taufiq Hidayat, Riffa Haviani Laluma

Abstract


Masalah gizi perlu diperhatikan oleh orangtua yang mempunyai balita, karena apabila balita mempunyai masalah dalam gizi, akan mengalami gangguan dalam tumbuh kembangnya atau stunting. Stunting adalah permasalahan gizi kronis disebabkan kurangnya asupan gizi dengan rentang waktu yang cukup lama yang berdampak pada tumbuh kembangnya secara fisik seperti tinggi yang kurang, dan berat badan yang kurang dari standar pertumbuhan anak yang dikeluarkan oleh WHO. Tidak hanya mempengaruhi perkembangan secara fisik stunting juga mempengaruhi perkembangan otak hal ini mempengaruhi kemampuan mental dan belajar tidak maksimal. Maka penting untuk orang tua selalu memantau pertumbuhan anak melalui status gizinya dengan dengan menggunakan metode K-Nearest Neighbor untuk mempermudah klasifikasi gizi pada balita. Hasil dari pembuatan sistem klasifikasi gizi pada bailta menggunakan metode K-Nearest Neighbor dapat digunakan dengan sangat baik dan juga untuk mempermudah menemukan hasil klasifikasi berjalan dengan baik.


Keywords


klasifikasi;K-Nearest Neighbor;Gizi balita

Full Text:

PDF

References


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, “Laporan Kinerja Kementrian Kesehatan Tahun 2020,” Kementeri. Kesehat. Republik Indones. Tahun 2021, pp. 36–38, 2021.

M. Nuha, “Klasifikasi Status Gizi Balita Menggunakan Metode Naive Bayes Classifier Berbasis Website,” 2020.

D. Syahid, J. Jumadi, and D. Nursantika, “Sistem Klasifikasi Jenis Tanaman Hias Daun Philodendron Menggunakan Metode K-Nearest Neighboor (KNN) Berdasarkan Nilai Hue, Saturation, Value (HSV),” J. Online Inform., vol. 1, no. 1, p. 20, 2016, doi: 10.15575/join.v1i1.6.

M. Reza Noviansyah, T. Rismawan, D. Marisa Midyanti, J. Sistem Komputer, and F. H. MIPA Universitas Tanjungpura Jl Hadari Nawawi, “Penerapan Data Mining Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor Untuk Klasifikasi Indeks Cuaca Kebakaran Berdasarkan Data Aws (Automatic Weather Station) (Studi Kasus: Kabupaten Kubu Raya),” J. Coding, Sist. Komput. Untan, vol. 06, no. 2, pp. 48–56, 2018.

T. A. Kurniawan, “Pemodelan Use Case (UML): Evaluasi Terhadap beberapa Kesalahan dalam Praktik,” J. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol. 5, no. 1, p. 77, 2018, doi: 10.25126/jtiik.201851610.

E. F. Wati and A. A. Kusumo, “Penerapan Metode Unified Modeling Language ( UML ),” UNSIKA Syntax Jyrnal Inform., vol. 5, no. 1, pp. 24–36, 2016.

X. Li, Z. Liu, and H. Jifeng, “A formal semantics of UML sequence diagram,” Proc. Aust. Softw. Eng. Conf. ASWEC, vol. 2004, no. 292, pp. 168–177, 2004, doi: 10.1109/aswec.2004.1290469.

F. Campean and U. Yildirim, “Enhanced Sequence Diagram for Function Modelling of Complex Systems,” Procedia CIRP, vol. 60, pp. 273–278, 2017, doi: 10.1016/j.procir.2017.01.053.

H. C. Purchase, L. Colpoys, M. McGill, and D. Carrington, “UML collaboration diagram syntax: An empirical study of comprehension,” Proc. - 1st Int. Work. Vis. Softw. Underst. Anal. Viss. 2002, no. February 2002, pp. 13–22, 2002, doi: 10.1109/VISSOF.2002.1019790.

B. Baudry, Y. Le Traon, and G. Sunyé, “Testability analysis of a UML class diagram,” Proc. - Int. Softw. Metrics Symp., vol. 2002-January, pp. 54–63, 2002, doi: 10.1109/METRIC.2002.1011325.




DOI: https://doi.org/10.32897/infotronik.2022.7.2.1702

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License