UJI LABORATORIUM PENURUNAN MUKA TANAH DI DAERAH DKI JAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.32897/simteks.v1i1.809Keywords:
Tanah Lunak, Penurunan Muka Tanah, Penurunan Segera, Penurunan Konsolidasi, WaktuAbstract
Amblesan tanah atau secara umum juga disebut Land subsidence merupakan fenomena alam yang banyak terjadi di dunia. Jakarta merupakan salah satu kota di Indoesia yang mengalami amblesan tanah dengan tingkat penurunan tanah yang besar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya penurunan muka tanah, melalui sistem pemantauan terintegrasi, zonasi land subsidence dan pemilihan lokasi penempatan instrument pemantauan. Pemantauan terhadap land subsidence banyak dilakukan di kota-kota besar mengingat tingkat resiko bahaya yang akan dihadapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa penurunan dan waktu konsolidasi tanah lunak sampai kedalaman 50 meter akibat pembebanan diatasnya dan perhitungan dilakukan menggunakan metode analisis. Data-data yang diperlukan diperoleh dari data uji laboratorium. Hasil perhitungan penurunan tanah akibat konsolidasi dan pembebanan di daerah Marunda adalah 3.598 - 5,777 cm dan terjadi dalam kurun waktu 4 - 13 tahun. Di Pluit penurunannya adalah 8,744 – 10,542 cm dalam kurun waktu 7 – 14 tahun dan di Sunter penurunan akibat konsolidasi dan pembebanan adalah 13,347 – 21,474 cm dalam kurun waktu 1 – 4 tahun. Dari analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penurunan di daerah sunter paling cepat waktu penurunannya dan paling besar dibandingkan dengan lokasi pluit dan marunda.References
B. R. Marker, “Land subsidence,” in Encyclopedia of Earth Sciences Series, 2013.
H. Z. Abidin et al., “Land subsidence of Jakarta (Indonesia) and its geodetic monitoring system,” Nat. Hazards, 2001, doi: 10.1023/A:1011144602064.
H. Z. Abidin, H. Andreas, I. Gumilar, Y. Fukuda, Y. E. Pohan, and T. Deguchi, “Land subsidence of Jakarta (Indonesia) and its relation with urban development,” Nat. Hazards, 2011, doi: 10.1007/s11069-011-9866-9.
B. D. Yuwono, H. Z. Abidin, and M. Hilmi, “Analisa geospasial penyebab penurunan muka tanah di Kota Semarang,” Pros. SNST ke-4 Tahun 2013, 2013.
N. Phien-wej, P. H. Giao, and P. Nutalaya, “Land subsidence in Bangkok, Thailand,” Eng. Geol., 2006, doi: 10.1016/j.enggeo.2005.10.004.
M. Chen et al., “Imaging land subsidence induced by groundwater extraction in Beijing (China) using satellite radar interferometry,” Remote Sens., 2016, doi: 10.3390/rs8060468.
K. Terzaghi, “Mechanism of Landslides,” in Application of Geology to Engineering Practice, 2015.
Dinas Pertambangan DKI bekerjasama dengan LPM ITB. (1998) : Studi Geologi Teknik Wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Selatan, Laporan Akhir, Jakarta.
Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta (2012): Evaluasi Penurunan Tanah Dengan 3 Sumur Dalam di Wilayah DKI Jakarta, Laporan Akhir (tidak dipublikasikan)
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish their articles in SIMTEKS agree to the following terms:
(1) Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Internasional (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
(2) Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
(3) The author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.